Friday, September 19, 2008

HANYA CERITA

Lama. Lama sekali jedah yang kubuat untuk sekedar menorehkan sebait kata untuk mengobati rasa runduku. Entah mengapa. Komputer sudah tersedia sementara ide untuk menulis kagak ada. Malah tambah berkurang. Buku hijau yang selalu setia menemaniku tak mampu menampung segalanya. Sepertinya banyak aktifitas telah mengeruk ruang waktuku untuk sekedar menulis apa yang terjadi saat ini.

Aku, terlalu banyak aktifitas. Kerja menumpuk. Senin selasa ngajar di smp, rabu-jumat harusnya ngajar paud tapi hanya rabu aku usaha untuk mengajar karena kamis dan jumat saya harus kuliah lagi. Sabtu dan minggu juga begitu, belajar di sekolah demokrasi jeneponto. Warna warni aktifitas yang sangat menyenangkan. Dengan anak remaja berbaur, dengan bocah bocah bisa ajak bermain sambil belajar, mencari ilmu sungguh menyenangkan. Walaukadang berfikir agar sakit ga menghampiri lagi.semoga!


Kalo di kota kuda sekarang lagi panaspanasnya menghadapi ’PESTA PILBUP’ calon2nya ITU LAGI ITU LAGI, SAMAJI dengan yang lalu-lalu.. TAPI MASIH KARAENG LAGI YANG mengajukan diri menjadi calon ’penguasa’. Spanduk dimana-mana, baloho apalagi, tempelan mukamuka asing mengotori setiap tembok mesjid, dinding rumah, pagarpagar, pohon, tiang listrik apalagi.


Di kompleksku sekarang ada 2o rumah yang sudah dipantau karena akan dibedah, kayak manusia di’ yang mo dibedah. Bukannya atas nama pemerintah tapi, masyarakat sekitar menyambut kedatangannya dengan secara pribadi. Padahal kalo mau dipikir toh sapapun yang jadi pemimpin kan samaji. Mang harus memakmurkan rakyat ding.


Sekarang malah jalaN-jalan juga sudah diaspal dimana-mana, kalo saya liat hanya kejar target saja, kayak mau dibilang gitu program kerjanya, padahal kan adami memang di APBD kalo mau perbaikan jalan. Cuman yang saya biasa heran kenapa bisa yah setiap pergantian pemain pimpinan selalu saja jalanan yang diperbaiki.


Yah...kalo sebagai warga jeneponto iya harusnya, untuk satu periode pemimpin itu betul-betul memperhatikan campuran adonan pengaspalan supaya bisa tahan sampai ratusan tahun. Tapi nyatanya nda begitu bela, yah...karena pemborong juga butuh proyek makanya campuran mentega plus gula pasir harusnya 5+3 eh...malah dikurangi jadinya 3+1 makanya kualitas rasa dan aromanyapun pasti tak lama. Bikin sakit kepala tong itu kalo dipikir di’. Tapi...kalo nda dipir juga kayak....gimana...gicu...heheheehe

(SELASA,20 MEI 2008)

RINDU BOCAH-BOCAH

Apa kabarmu dunia....,masihkan engkau dalam keadaan aman???
Malam sabtu biasanya saya masih dimakassar, tapi rindu sangat memuncak untuk menginjakkan kaki dikampung nan indah, maka kubela-belain ke kampung hanya tuk melepas rindu.


Satu minggu ini penyakit bapak kambuh lagi. Gulanya naik sampai 250, trus darahnya naik sampai 500. Info yang kudapat dari ortu. Tak bisa menyalahkan sapa-sapa karena bapak juga makan pantangan. Trus kalo sampai di rumah kerjanya marah-marah melulu. Ini karena pengaruh daging yang masuk ke tubuhnya. Deuh...jadi ribet yah...kalo si sakit ga mau menghindari makanan pantangan tuk kesehatannya. Trus kalo diperingatkan bukannya nrimo eh...malah marah-marah. Jadi lebih baik bersabar saja, berdo’a semoga bapak bisa cepat sembuh dan kondisinya bisa cepat pulih


Ini dia anak PAUD (pendidikan Anak UsiaDini) yang kurintis bersama mama dirumah, didukung oleh 2 tenaga penidik (namanya bu lela dan bu hasni) mereka masih keluarga juga. Deeh....senagku mamo itu pas ada paud, karena sekarang...anak-anak tetangga sudah mulai cinta sekolah. Kalo yang ada di foto itu masih di kolong rumah awalnya, trus bermain dibawah pohon asam di depan rumah.

Selama 2 bulan seperti itu. Pada akhirnya mama (sebagai kepsek di sd) rela memberikan gedung lama yang memang sudah tak ditempati saat ini untuk menjadi kelas paud itu. Awalnya, bocah bocah lucu itu harus dijemput tapi sampai saat ini mereka tidak lagi dijemput, karena mereka sudah hafal tempat bermainnya. Sebagai guru yang masih tetanggaan dengan mereka. Setiap pagi, didepan rumah hanya berteriak seraya mengingatkan kalo hari ini sekolah


(JUNI, 2008)