Tuesday, March 27, 2007

Ketika Ia Mempertanyakan Niat Baik

Nabi berpesan sebaikbaik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Hal itu menjadi salahsatu rujukan kenapa kemudian banyak diantara kita yang berusaha berbuat yang"terbaik" bukan karena mengejar syurga ato neraka. malah pasangan yang membesarkanku pun selalu berpesan untuk tak segansegan membantu orang lain. belakangan jadi soal,hehe...walaupun kakek_orang tua yang terakhir kutemui_ berpesan jangan berbicara pada orang yang tidak dikenal.ato rumah pelang_oekapeem_yang bayak mengajariku tentang hidup, dan bagaimana belajar membela kaum mustadafin di hijau hitam.

satu hari seorang teman bertanya "kenapa aku sulit memaafkan, ikhlas?"

memafakan. kata ini sulit diungkapkan. namun jika kita terbiasa memafkan akan lebih baik jika memendam amarah. teringat juga dengan seorang kawan. bukankah kita pernah kanakkanak yang selalu lupa bahwa kita pernah bermusuhan? setelah itu kita akan mudah memafkan bukan?

ikhlas? tak ada yang bisa mengukur. hal ini persoalan garis lurus bersama sang pencipta. tak ada persentase yang bisa mengukurnya. maka biarkan kebaikan itu datang dan bantulah siapapun yang membutuhkanmu.

Inna Amalun Niat. segala sesuatu tergantung pada niat. ketika nait kita baik makahal ini akan memposotfkan pemikiran kita selanjutnya sebaliknya jika kita berfikiran negatif maka yah...elanjutnya terserah anda.

halini tak terpisahkan dengan niat, dan hatinurani. banyak yang bilang ikuti kata hatimu. Susanna Tamaro seorang sastrawan mengatakan bahwa "pergilah kemana hati membawamu"

selanjutnya. mari kita berbuat sebaikbaiknya tanpa mau mengingtat sebebrapa banyak kebaikan yang kita lakukan bukankah sudah ada yang mencatat perbuatan kita???