Sunday, June 24, 2007

WarnaWarni

Karena beda adalah anugerah maka setiap dari kita patut bersyukur ketika beda itu menghampiri kita. Sebelum lahir atau paling tidak saat ibu mengidam, ia selalu mengharapkan anak-anaknya menjadi apa yang mereka harapkan, terbaik. Yap benar sekali. Maka jika ada yang tak sesuai dengan apa yang kita inginkan itupun tak salah, alias normalji. Beceloteh tentang hidup butuh waktu yang tak sedikit untuk mengungkapnya. Kadang kita akan menangis dan tertawa. Karena hidup bukan hanya dari dua sisi saja, atau istilahnya hitamputih. Tapi banyak warna lain yang bisa membuat kita menyatu. Bukankah pelangi bisa kita ninkmati keindahannya karena penuh warna? Sedangkan kita harusnya merasa iri dengan pelangi.

Kenapa juga ia bisa indah sedangkan kita tidak bisa menyamainya. Minimal kita bisa menggabungkan warna yang kita miliki tanpa harus menuntut, atau mengecat orang lain dengan warna yang kita miliki. Kenapa juga kita sibuk dengan warna orang sedang kita punya warna yang juga tak kalah cantiknya dengan warna mereka. Bukankah kita tak harus menjudge orang lain ketika kita berbeda paham dengannya?? Mari kita samasama berharap semoga apa yang kita inginkan sama dengan pelangi yang muncul saat hujan malu berlalu. Pernahkah kita bertanya sudah berapa kali kita menggunakan mata hanya untuk melihat bahwa kita lebih baik dari dia, atau aku lebih cantik, lebih bisa, lebih mampu dari kau?

Wah, sepertinya kita harus belajar menghitung lagi nih. Berapa karung tumpukan dosa yang kita hasilkan setiap detik sedangkan adakah kita pernah menghitungnya? Yah...palingpaling yang kita sebut hanya berapa kali aku menolongmu, atau seberapa baikkah aku trus kau akan balas apa?? Kita mungkin jarang menghitung amal buruk kita tapi setiap kali kita menyendiri yang terbersit dipikiran hanya sudah banyak kebaikanku padamu_mungkin!!!

aku mungkin hanya satu dari sekian banyak warna yang ada. Aku boleh saja mencela atatu menyanjung warnaku. Karena setiap orang bisa beda bukan?? Aku pun tak ingin kau sama dengan warnaku. Kubiarkan kau memilih jalanmu tapi ingat kebebasan butuh tanggungjawab sayang. Bukankah setiap dari kita selalu bermimpi menjadi yang terbaik?? Yah harapan itu mari kita sama sama hendak wujudkan. Kupikir kaupun bisa menjadi yang lebih baik tapi batasan bahwa kebaikan itu adalah bukan berarati menganggap diri kita jauh lebih baik dari mereka atau menganggap diri kita yang paling benar.

Menajalani setiap liku kehidupan tak perlu mengerutkan dahi berkalikali, sapai usia mengalahkan wajahmu. Tak perlu itu kau lakukan. Karena kita sudah di ciptakan olehNya untuk saling membantu satu dengan yang lain. Pakah kamu bisa hidup sendiri? Yah walaupun kau tak ingin bersamaku kau bisa kog mencari yang lebih baik, kupikir!! Hidup ini penuh dengan pilihan tinggal kita memilih dimana kita berada?? Tapi, kau disampingkupun salah satu jalan memilih. Tapi, lagilagi terserah kau mau memilih apa yang pasti tak samapi menyiksa dan menyesakkan dadamu, sekali lagi kucamkan padamu bahwa hidup ini indah kawan, tak perlu sedu sedan itu untuk bahagia. Kita bisa kog berbahagia kapan saja. Mengapa kita tak memikirkan panjang ketika bahagia sudah kita rebut?? Sementara ketika kita dirundung sedih, dunia kiamat saat ini.

Waduh, kiamat mah bisa datang kapan saja yang kita mau sayang. Tak perlu menantikannya! Kan, esok belum kiamat?? Sejak kecil kita pasti selalu bermimpi menjadi orang yang kaya, punya mobil, atau bisa membeli apa saja yang kita mau istilahnya apa yah? Yah seperti lagunya Oppi andaresta, anadai kujadi orang kaya! Tapi, pernahkah kita berharap andai kumenjadi orang yang bahagia? Kurasa ada juga yang memikirkannya tapi tak sedikit yang mengabaikannya. Aku masih percaya dengan Spongsbob bahwa teman adalah kekuatan. Kurasa kita harus iri dalam halhal pencapaian kebahagiaan. Mereka mampu bahagia. Kenapa kita tidak? Akupun harus bersykur hidup ditengahtengah kalian yang bisa menerimaku. Tapi kaupun boleh tak menyukaiku kapanpun kau mau karena itu hakmu.

Tapi, berfikirlah bahwa setiap dari kita hidup bersimbiosis mutualisme. Kita saling membutuhkan? Aku butuh kau, aku butuh dia, aku butuh mereka, aku butuh kalian, trus kau tak butuh diriku itu normal kog guys! Akupun skali lagi tak ingin memaksakan kehendakmu untuk bersamaku. Tapi, satu saat nanti ketika perpisahan itu datang mengahmpiri, jangan kau kenang aku dengan kebaikan yang pernah aku lakukan. Tapi, ingtlah aku saat kau tak lagi butuh teman untuk mendengar celotehanmu, atau kau mengingatku saat marahmu memuncak dan aku siap menjadi tempat landasmu, ups kayak pesawat ding!

Ketika kita berseteruh bukankah kita bisa berkomunikasi? Tanyakan padaku jika aku bersalah padamu, kalau kutahu itu menyakitkanmu maafkan sikapku, tapi kau tak boelh memendamnya karena batinmu kutakut tersiksa? Kau boleh mengucapkannya padku apapun yang tak kau sukai, tapi jangan kau rubah apa yang sudah menadi warnaku kawan! Skali lagi jangan ada beban atau perasaan tidak enakmu ketika warnawarni kita tercemari dengan warna lain.

Kau harus pandai memakai otakmu terserah mau pakai otak kanan otak kiri terserah kamulah. Yang pasti kau tak akan langsung membenciku sebelumsemuanya benarbenar terungkap. Akupun tak akan membencimu ketika masalahmu padaku kutahu karena aku masih yakin dan percaya bahwa kita membenci karena tidak mengerti. Trus, kau pun tak boleh menerima saja apa yang kukatakan usahakan kau mampu menggunakan otakmu pula untuk mencerna setiap bait kata yang kuucapkan karena aku takut kau hanya mengiyakan apa yang kukatakan sementara kau sebenarnya tak mengerti!! Ucapkan padaku dengan appaun yang kau inginkan. Lewat telpon, esemes, atau surat mungkin. Tapi, kau juga harus sedikit mengerti diriku karena aku tak mampu memenuhi permintaanmu terhadap warna yang sudah menjadi ciriku.

Karena semua orang tahu dan sudah mengenal warnaku. Aku sangat benci perpisahan tapi aku menikmati pertemuan ini bersamamu. Sungguh aku tak akan menyesal jika kau memusuhiku tapi aku tak ingin hal itu terjadi padaku sama yang kau rasa. Sudah saatnya kaupun menikmati kebebsanmu.namun, kembalilah saatkau tak legi mampu menerima warna setiap orang yang kau temui dan membuatmu kesakitan. Karena lagi-lagi kau membawa egomu untuk tetap menerima apa yang kau pikirkan.

Kawan, kadang memang apa yang kita lihat tak sesuai dengan apa yang kita pikirkan, tapi minimal aku taku dirimu sejak kau berada disni bersamaku.akh..rasanya terlalu banyak yang ingin kuungkapkan padamu. Tapi kurasa sudah cukup. Karena apa yang terungkap adalah sisi lain dariku. Aku hanya ingin, ingin dan ingin. Sekali lagi terserah kau akan tetap disini atau pergi mencari dunia lain yang bisa membuatmu bahagia. Tapi, aku selalu berharap kau, dia mereka, kalian tetap berada disampingku berangkulan bersama., karena kita semua butuh bahagia walau sekedar senyum itu cukup. Suatu malam aku bermimpi kehilangan kalian. Aku bersedih tak sedikitpun kau menoleh walau sekedar salam perpisahan. Aku semakin sering berfikir ketika akhir telah kutemui akankah kau masih ingin bersamaku walau hanya dalam ingatan?

Kurasa sangat sulit. Mari kita sam-sama bermimpi semoga kau, dia, mereka, kalian, kita masih tetap bersama dalam kondisi apapun. Seperti yang kubilangh diatas aku tak akan membenci selama aku tetap mengerti dirimu, tanpa harus merubah warna yang telah kau selipkan di dadamu, bersama angan, ingatan, jarak dan rindu. Kita terlanjur bersama dan berada dalam satu keluarga bahagia. Aku tak ingin kebahagiaan itu direbut oleh siapapun yang merasa tersaingin dengan kebahagiaan dan keceriaan yang sudah kita bangun bersama. Bahwa semuanya telah ditentukan olehNya terhadap seluruh pertemuan yang kita alami maka aku, kita dan kalian akan tetap berasam. Ini bukan sekedar mimpi. Karena kita yang menjalani dan selalu beraharap aku, kau, adalah satu dalam warnawarni. Aku suka warnaku,warnamu, kamu?