Semoga pohon kedamaian selalu menaungi, oiya sya mo cerita tentang pejalanan kami tadi ke Batummenteng(* batu yang berdiri).
Mata pelajaran bahasa inggris di kelas 3 berlangsung jam ke 5-6, artinya jam 10.30-12.00 siang. Minggu lalu saya mengajak anak2 untuk nyumbang ide, bagaimana kalo kita belajar diluar kelas. Dan mereka yang tinggal di Parangboddong memberi ide, bagaimana kalo kita ke Batummenteng bu’ “ucap salah satu dari mereka”. Dan anak2 yang lain mengiyakan. Saya assala pa’jokka ayomilah, hehehe…. Anak2 mungkin belum tahu yah kalo bu gurunya ini suka berpetualang, heheheeh….
Saya bilang, senin depan saya tunggu info lanjutnya, jadi ato nda. Dan kemarin pas pelajaran bahasa inggris saya hanya mengingatkan tentang perjalanan ke Batummenteng. Dan mereka serempak, kompak dengan penuh semangat 2008 “iya bu….jadi…jadi”. hanya bermodalkan semangat dan bahagia hari ini kami melakukan perjalanan. Tepatnya jam 10.30. tadinya anak2 mau kesana lebih awal. Alasannya semakin panas bu’. Kubilang sapa yang kasi ide, n sapa yang sepakati mereka hanya menjawab “kami bu…sambil tersenyum”.
Anak2 kelas 1 dan 2 juga mu ikut. Saya bilang, rajin sekolah dan jadimi anak kelas 3 baru bisa ikut. Deeeh…anak kelas 1 dan 2 liarnya luar biasa belum bisa di kontrol bela. Yang ada mereka nda kutaumi kemana rimbanya. Makanya kupilih kelas 3 karena mereka sudah banyak bisa bertanggungjawab dan mudah diatur.
Saya pamit dengan 2 oran guru cowok. Mereka mungkin kira saya dan anak2 lain akan pulang, tapi saya hanya bilang. “Kami akan melakukan wisata English pak”. Dan saya pamit sambil melambaikan tangan.
Terik tak menajdi masalah, lelah,,,tak terasa. Sesekali dari mereka mengeluh, tapi saya hanya bilang “sapa yang kasi ide tawwa, bertanggungjawab ini, denge’ memangi Nahwir”.
“Cudding dan Rosma bu” ucap sardina.
“dee….tapi musuka pasti nda belajar dalam kelas towh….”ucapku
” iya, bu’” mereka menjawab serentak
Deeeh….senang sekalika’ melakukan perjalanan dengan walking ji. Jagung2 masih semata kaki. Yang ada masih daunnyaji. Ada juga yang menanam ubi kayu. Tapi sekarang masih musim tanam jagung kuning. Emang dikampung ini terutama di Desa Bulusuka menanam jagung serentak begitupula dengan ubi dan sayur mayur. Makanya siswaku banyak yang absen karena harus bantu ortunya menanam dan membersihkan kebun yang hendak ditanami. Paling2 yang absen sakit dihitung jariji. Tapi, mereka sekarang sudah mulai hebat bercerita. Saya selalu pancing mereka untuk selalu jujur dan bercerita tentang kampungnya, maupun kebun2 yang mereka siami.
O iya, sebelumnya, pas baru sekitar 10 langkah dari rumah Kepsek yang notabene berseberangan dengan sekolah.Kepsek memanggi”oe…oe…latamaengasengko (kalian mau kemana semua?)…” untungnya batang hidungku cepat muncul “saya pak…sambil nunjuuk2 diriku” maksudku saya yang akan bertanggungjawab dan ini juga termasuk belajar, pikirku.
Nassami dipanggilpanggil, karena saya nda melapor dulu sama Kepsek baru melakukan travelling gicu deuh….seolah2 sekolah sendiri. Yah…banna’ banyak juga ga papalah.
Irna kusuruh beli permen aja. Daripada ga ada bekal. Sembari berjalan mereka juga tak lupa menulis apa yang mereka liat ato ada hal2 yang menarik mungkin. Konsepnya…bagiku yang penting mereka bisa bercerita bukan hanya bisa dinikmati dimulut tapi betul2 abadi dan mampu dibaca sampai cucunya juga. Yang ada kepentinganku juga lebih besar karena mereka kukail lagi untuk menulis, hehehe….mentong saya deeeeh….yang pastinya positifji. Tugasnya setelah mereka melakukan “BATUMMENTENG TRAVELLING” mereka mampu menulis perjalanan mulai dari awal persiapan sampai pulang.
Tau nda, sekarang gemuruh air yang mengalir dibebatuan masih terasa sejuknya, hangatnya, lembutnya. Pasir2 juga gitu, yang ada tadi saya menikmati sembari memanjakan kaki didatas pasir2 yang ada dikali. Dan bermain air. Semua anak2 pada basah, kecuali saya. Mereka tak berani menyiram, padahal yang saya tunggu kapan ada yang mengguyur inie….padahal mautonja itu beng basah tapi nda ada yang berani menyiram. Wahdah dan Negsi awalnya tidak mau basah, tapi Nahiruddin dan teman2nya yang lain menyiram tidak tanggung2. Saya juga bahagia melihat mereka. Tawanya, rileksnya muncul semua. Yang ada mereka sangat enjoy dengan belajar diluar kelas. Saya apalagi. Gerah kurasa mengajar dalam kelas terus. Kekurangannya disekolah itu tidak ada tempat yang kondusif dan agak luas untuk lesehan, kalo dikebun banyak tahi binatang dan manusia, juga agak jauh dari sekolah. Deh….”cia,jangan melakukannya, nanti kamu ditegur kepsek lagi” ucap hatiku
Padahal…malasku mamo itu saya ngajar dalam tembok deeh….penat dan membosankan…mudah2 setelah sarjana akta sekolah alternative dengan kawan2 demos bisa terwujud yah…
Mama juga tawarika ngajar English disekolahnya, tapi kubilang ngajar soremo nah…mama. Tapi nabilang…jadwal yang sudah ada 2 jam untuk kelas 6, deh….ngajar ditembok berlin lagi…ufh…….
Kami di Batummenteng sampai jam 12, tau nda anak2 tidak mo pulang. Maunya tinggal lagi dan mandi lebih lama. “saya yang bertanggungjawab bawa’ki kesini, dan pulang juga harus bersama, karena sekarang masih jadwal sekolah” saya mencoba menjelaskan pada mereka.
Alhamdulillah…tuh…kan mereka menurut lagi . Terik sekarang terganti mendung daaan…rintik pun menyisiri tubuh dan seluruh alam Bulusuka. Pada akhirnya saya juga basahji…^_*
Anak laki2 yang hadir hanya, Nahwir, Mardan, Iksan, Syamsudding N dan Syamsuddin S. yang lainnya pada sibuk dikebun. Mereka melempari mangga dikebun. “we…sapa kebun itu? Jangan makan kalo kalian tidak tahu sapa yang punya”. Sambil teriakteriak
“anunaji usman kelas 2 ini bu’. Nanti besok kami kasitau’ kalo kami ambil mangganya”.’ucap Rita
“ok janji yaah…” saya mencoba meyakinkan mereka
“ia bu” kompaknya.
Kami pulang melewati kebun2…tanahnya masih empuk dan lembut. Bayangkan maki itu anak2 berjejer melewati pematang dan berbaris seperti semut rapih…tanpa saling mendahului…ukh……gemesku kurasa…
“Besok kalian sekolah yah….”
tapi kesinikin lagi bu’ ucap Iksan.
“kalo gurunya mengijinkan datangmaki” ucapku
“yang pasti ibu tak mau tahu, gara2 baju basah dan mata pelajaran bu cia kalian tidak sekolah, okay?” lanjutku
“okay bu’” kompaknya
“besok kami juga ulangan harian matematika bu” ucap Sudarni
Minggu kedua Desember kami janjian akan mendaki gunung dan ke Batummenteng lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment