si pulsa
“ka, isikan pulsa elektrik nah, buru-buruka bela” atau “pulsa gesekta satu nah” Edisi perdana hadir di hadapan pembaca yang budiman bukan untuk menghadirkan pengisian pulsa. Namun kami merasa bahwa nama isi pulsa yang disematkan di newsletter ini tak lain hanya pembaca bisa menikmati isi pikiran ekspresi kami. Agar pembaca bisa menikmati layaknya pengisian pulsa elektrik atau gesek yang hanya dalam hitungan detik akan muncul di telepon genggam pembaca. Sadarki atau tidak seringki pakai pulsa sampai pemakaian membludak. Sama halnya dengan pengisian pulsa anda, semoga isi pulsa yang hadir perdana ditangan anda kini bisa membuat isi kepala pembaca mendapat manfaat yang lebih selebih membludaknya isi pulsa yang ada di telepon genggam anda. Apapun yang hadir di hadapan anda semoga bisa mengisi kepala lewat isi kertas putih ini. Hjarapan kami semoga isi newsletter kali ini mampu mengisi kepala anda tanpa harus di gesek atau pakai elektrik, hanya mengalir seperti isi pulsa yang ada di telepon genggam anda. Selamat menikmati isi pulsa.
Mengapa harus isi pulsa?
Sadar atau tidak uang yang ada di dompet kita selalu keluar begitu saja, kalau dulunya kita tak mampu membeli pulsa karena hanganya yang sedikit mahal_bagi saya mungkin,iya_bagi beberapa orang. Maka bagi mereka yang mampu akan membeli pulsa seenak perutnya. Atau sebagian orang akan membeli pulsa daripada makan. Namun, seiring perkembangan, perusahaan pemasuk pulsa menurunkan beberapa harga pulsa dengan dalih memudahkan pembelian kepada mereka yang hanya memiliki uang pas-pasan. Namun sekilas jika kita mau berfikir. Pulsa yang di hadirkan dengan harga yang lebih murah ternyata lebih mahal dibanding pulsa dalam jumlah yang besar. Bukankah sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit? Nah cobaki bede hitung-hitung pengeluaranta seberapa puluh ribumi uangta habis tanpa sadar hanya untuk hal yang sedikit kurang penting. Apalagi bagi beberapa orang yang menganggap bahwa bertelepon genggam hanya sekedar gaya gayaan mo tong di bilang funky coy! Tapi, isi pulsa kami tak akan memaksa pembaca untuk membeli isi pulsa kami. Karena isi pulsa hadir secara cuma cuma.
Counter kami hanya imajinasi
Mengapa kami memilih imajinasi sebagai counter. Karena, ketika pembaca melakukan sesuatu. Maka kami akan mengcounter hal hala yang kami anggap bisa mengisi kertas putih kami untuk pembaca nikmati.
Skali lagi semoga counter kami bisa anda hampiri untuk mengisi pulsa anda. Selamat mengisi mata, telinga dan jiwa anda!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment