Friday, July 24, 2009

KUCI DAN KUCA

KUCI DAN KUCA
Nenek Siti punya dua ekor kucing. Yang putih diberi nama Kuci dan yang coklat diberi nama Kuca. Sejak kucing itu berada di rumah Nek Siti tikus-tikus tak lagi mengganggu tidurnya. Setiap malam Kuci mengejar tikus yang selalu mencuri makanan. Melihat kelakuan Kuci tersebut. Nek Siti tidak perlu lagi membeli racun tikus.
Kuci lebih sigap dibanding Kuca. Kehebatan Kuci mengusir tikus tidak diraguka. Sementara Kuca hanya sekali dua kali kejaran akan kewalahan. Yang ada, Kuca akan pulas lebih awal dibanding Kuci.

Namunpun demikian, nenek memperlakukan keduanya dengan penuh kasih sayang. Mereka berdua tidak makan tanpa Nek Siti. Karena tempat makan mereka sudah tersedia disudut meja makan. Maka setiap nenek makan mereka berdua pasti kebagian.
Seperti biasa, setiap dua minggu sekali nenek menginap dirumah anak semata wayangnya. Sudah sering Ruslan mengajak tinggal dirumahnya, namun nenek tetap senang berada dirumah reotnya bersama Kuci dan Kuca.

“Kalian berdua jaga rumah ya” ucap nenek
“Meong…meong….” Tanda mereka sepakat
“Jangan sampai ada kucing lain yang masuk kerumah nenek” sambil mengelus-elus punggung mereka satu persatu.
***
“Kuca, sedih yah nenek tak ada” ucap Kuci
“Siapa yang sedih…saya tidak sedih kog” Jawab Kuca sambil mengibas ngibaskan ekor mungilnya.
“Lho…kenapa kamu berkata begitu?” lanjut Kuci
“Iya dong…saya merasa bebas tanpa nenek, kalo nenek ada, saya capek mengejar tikus setiap malam. Lebih baik tidur, kan enak” ujar Kuca sambil mempersiapkan diri untuk berbaring.
Kuci mendekati Kuca “ kamu ini tidak kasihan dengan nenek?” suara Kuci sedikit membesar.
“Buat apa, buktinya nenek lebih saying sama kamu dibandingsaya” jawab Kuca sambil menjulur-julurkan lidaknya ke Kuci.
“Makanya kalo malam kamu juga harus rajin dong ngejar para tikus jangan hanya tidur saja” ia meninggalkan Kuca dengan jengkelnya.
“Kan ada kamu” jawab Kuca dan mengatupkan matanya
Kepergian nenek memberikan kesedihan buat Kuci. Ia senang jika Nek Siti memasak sambil bercerita padanya. Walaupun Kuci hanya menjawab dengan kata ‘meong’ saja.
Esoknya, sampailah Nek Siti di rumah namun, Ia tak menemukan kedua kucingnya. Ia membuka tudung saji dan dilihatnya ikan asing yang ia tinggalkan lenyap. Padahal, ikan-ikan itu untuk persediaannya selama satu minggu kedepan. Ia tidak yakin kedua kucing kesayangannya yang melakukan

“Kuca…Kuci….meong…meong…kalian dimana? Panggilnya kepada kedua kucing kesayangannya.
“Kuca… Kuci…. Nenek pulang nih” teriak nenek dari dalam rumah.
Kuca dan Kuci asyik bermain di halaman belakang sampai tidak mendengar panggilan nenek. Tak lama Kuca dan Kuci muncul dihadapan mereka. Wajah nenek tampak sedih. Karena ikan asinnya lenyap.
“Kuci….Kuca mencuri ikan nenek ya” tanyanya dengan lembut
“Meong…meong….” Jawab Kuca sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sementara Kuci terdiam.
“Ayo mengaku? Atau ada kucing lain yang masuk kerumah nenek?” Tanya nenek kepada mereka.
“meong….meong….” jawab Kuci sambil menarik-narik sarung nenek
Lalu Kuci berlari menuju kolong meja. Nek Siti segera mengikutinya. Ternyata dikolong meja tulang-tulang ikan berserakan juga bulu kucing berwarna coklat.

“Kuca… kemari…” panggil Nenek
Kuca menghampiri nenek tanpa rasa bersalah. Sesekali ia mengendus-endus dan mengibas-ngibaskan ekornya. “Nenek sayang sama Kuca” ucap nenek.
“meong…meong….” kata Kuca
“Sekarang kamu harus belajar kepada Kuci. Keberaniannya juga kejujurannya. Kamu tidak boleh bermalas-malasan. Karena kamu sudah melakukan pelanggaran maka nenek akan menghukummu” ucap nenek
“Kuci…malam ini kamu libur dulu yah, tidur disamping nenek”
“Dan kamu Kuca gantikan Kuci mengusir para tikus malam ini atau nenek tidak akan beri makan” lanjut nenek
“meong…meong….” Jawab Kuca sambil menarik-narik sarung nenek
Nenek memeluk kedua kucing kesayangannya.

(PERNAH DIKIRIM, IKUTI LOMBA MENULIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO, TAPI BLUM TERPILIH:)

1 comment:

Hugh said...

Hehehe Mantap jasa. Thanks for sharing! ^_^

Change Lives Together