Sunday, December 10, 2006

doe' (uang,red)

Lagi-lagi aku diperebutkan. pak dollar masih memimpin di kotaku. memang semua orang mengakui kehebatannya. sang penguasa. selalu menolong orang, bukan hanya itu dia lebih kejam dari lintah darat. sudah dua hari aku tak mempunyai uang sepeserpun. aku mencoba mencari siapa orang yang bisa kutempati meminjam uang, tapi aku takut bunganya bertambah. utangku betumpuk dimana-mana. mungkin orang ini sudah tak asing lagi, dia adalah orang yang selalu meminjamiku uang, ada pak peso, pak yuro, pak yen juga sekampungku pak rupiah. kucoba meminjam padanya (pak rupiah) dengan alasan bahwa selain kami sekampung memudahkan juga untuk banyak beralasan jika nanti jatuh temponya berakhir.
Malam ini kucoba beranikan diri untuk meminjam.
"slamat malam...?"
"Siapa, silahkan masuk" suara terdengar dari dalam rumah bertingkat biru
"Saya pak...Dg.Inrang"
Dia mempersilahkanku masuk. ku lihat perabotnya sangat mewah, ruang tamunya saja bisa ditempati main bola.
"Maaf pak kedatangan saya, bermaksud untuk pinjam uang"
"lha...kamu ini memang namamu, inrang. kalo di Makassar orang mengartikan "utang" atau mungkin orang tuamu dulu melahirkan dan tak punya uang lantas minta pinjaman di rentenir jadi namamu Inrang, yah?"
"entahlah pak, tapi konon bapakku pas mau melamar ibu.uang kreditan. yang pasti saya tak mau mengingatnya. sekarang saya hanya mau bapak memberi saya pinjaman. istri saya sekarat di rumah sakit"
" berapa yang kau butuhkan. hal yang mesti kamu ingat bahwa 20% perbulan cukup untuk membayar bunganya. bagaimana?" tanyanya
kutelan air liurku
"waduh pak rupiah kog bisa semahal itu?" lanjutku. dasar kejam. hatiku bicara
"yah memang begitu, kalo kau mau aya beri pinjaman tapi kalo tidak yah sudah kau pergilah ke tuan rentenir lain" ungkapnya tanpa titik koma
"pak...bukankah orang menolong itu akan dapat nilai ples (+)di sisiNya?" mengingatkanku
"amal..amal...amal..., hari gini masih bicara amal?" ketusnya
"pak kitakan sesuku?"
"iya tapi, namaku juga mesti diangkat dong. masak si dollar saja yang selalu menjadi penguasa, skali skali saya juga mau dong!" lanjutnya
"iya pak, tapi kalo bapak ingin menyaingi p'dollar kayaknya susah. jaringannya saja tersebar dimana-mana, sedang bapak minjam uang saja kikirnya bukan main"
"iya. makanya saya mau meninggikan bunganya. jadi biarpun jaringanku sedikit tapi bunganya banyak, gimana?"
"saya tahu bapak punya potensi akan hal itu. tapi...apakan bapak tidak sadar kalo ternyata bapak pun akan di bangkrutkan oleh p'dollar jika dia tahu hal ini?. kemarin saya berusaha meminjam sama pak peso, pak yen dan pak yuro, tapi hasilnya sama saja. jadi kupikir daripada saya meminjam sama mereka mending pinjam sama bapak aja, lagian kita kan masih sesuku pak?"
"tapi saya juga mau untunglah....enak saja kau bawa-bawa suku, mau nepotisme yah?"
"pak uztad rohim bilang makan riba itu tidak baik, sama saja dengan korupsi kecil-kecilan pak!"
"kau ini bawa-bawa ulama lagi. kau tahu sekarang ulama tak lagi bisa di percaya. mereka hanya menyuruh rakyat untuk bersabar sementara kelaparan dimana-mana emangnya sabar bisa buat kenyang apa?
"saya hanya menyampaikan pesan uztad itu saja kog"
"begini saja kau mau pinjam dengan bunga yang kutawarkan atau tidak sama sekali"
"tolonglah pak.anakku masih kecil. tak ada yang rawat. sementara sekarang istriku harus menanggung beban berat karena di pukuli majikannya"
"jangan kau ungkit kesedihanmu didepanku"
"pak. sudah seminggu saya tidak kerja. perusahaanku memecat tanpa alasan"
"makanya jangan buat onar. ikuti kata pemimpin saja"
"sebentar lagi tanah kami akan di ambil. katanya untuk bangun mall, hipermart,trus bangunan yang hebat-hebat dengan bayaran yang super murah"
"terserah kau"
"pak, bisa tidak saya pinjam tanpa bunga?. saya berjanji akan mengembalikannya tepat waktu"
'janji janji apaan. kau kayak pemerintah saja. sukanya janji-jani. sebelum memimpin katanya akan memakmurkan rakyat. nah pas jadi pemimpin tak taunya sudah ingkar janji"
"pak injam tanpa bunga yah pak?' mohonku
"enak saja kau tahukan? bunga itu bagus, menguntungkan. lihat saja dipintu 2 unhas. penggusuran itu karena bunga juga kan?"
"makanya pak dari pada dibungakan dan harta bapak ludes, gimana?"
'jaga mulutmu"
'iya pak. kemarin sinetron rahasia ilahi menghadirkan sosok rentenir dan belatung, apa bapak juga mau seperti mereka?"
"kau ini kebanyakan nonton sinetron, masa kau dibodoh-bodohi sama mereka?"
"tapi pak saya serius, uztad yang memberi pencerahan sehabis sinetron itu bilang kalo apa yang kita kerjakan hari ini pasti ada balasannya"
'kau ini masih percaya uztads yah. tapi kali ini kau serius yah Inrang?"
"iya pak. kalo bapak mau nontonmaki setiap hari jum'at malam. itupun kalo nda digantipi"
'
iyo pale besok kau kesinimi karna ini sudah larut malam, pamali beng kasi keluar uang kalo malam-malam"
"terima kasi banyak pale pak"
'iye' saya permisi. salamlequm" sambil senyum-senyum.alhamdulillah
"waalaikum salam"

_buat yang masih mengejar materi_020106

1 comment:

Noorwahid Sofyan said...

makanya jangan jadi orang miskin n susah supaya kalo ada masalah kita tidak kesana kemari mencari pinjaman. dasar orang indonesia!!!